Mahasiswa STIAB Smaratungga Hadiri Upacara Sumpah Pemuda ke-96 di Kecamatan Gladagsari
- 28 Oktober 2024
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) resmi meluncurkan program baru bernama "Diktisaintek Berdampak" yang menggantikan program Kampus Merdeka. Peluncuran ini dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat (2/5/2025).
Menteri Pendidikan Tinggi, Brian Yuliarto, secara langsung memperkenalkan program ini dalam sebuah acara di Gedung Kemendikti, Jakarta. Program ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara kampus, pemerintah daerah, dan industri.
"Pagi ini, kami bersama seluruh stakeholder meluncurkan program Diktisaintek Berdampak. Harapannya, kampus-kampus bisa bergandengan tangan dengan pemerintah daerah dan industri, agar kegiatan akademik tidak hanya berakhir di kampus, tapi memberi dampak nyata bagi masyarakat," ujar Brian dalam sambutannya.
Menurut Brian, Diktisaintek Berdampak merupakan kelanjutan dari Kampus Merdeka, namun dengan pendekatan yang lebih komprehensif. Jika sebelumnya fokus program adalah menyiapkan mahasiswa untuk memasuki dunia industri, program baru ini mencakup seluruh kegiatan akademik, termasuk riset dan inovasi yang berorientasi pada dampak sosial dan ekonomi.
Sekretaris Jenderal Diktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, menjelaskan perbedaan utama antara kedua program tersebut terletak pada ukuran keberhasilannya. Sebagai contoh, program beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) kini tidak lagi diukur sekadar dari jumlah penerima, melainkan dari jumlah penerima yang berhasil lulus dan memperoleh pekerjaan.
"Dulu ukurannya berapa mahasiswa yang dapat beasiswa. Sekarang, berapa mahasiswa yang lulus dan dapat pekerjaan. Jadi bukan cuma selesai kuliah, tapi selesai dengan hasil," tegas Togar.
Togar juga memastikan bahwa fasilitas yang ada dalam Kampus Merdeka, seperti pembiayaan dan peluang kerja sama, tetap akan dipertahankan dan disempurnakan. Menurutnya, Diktisaintek Berdampak adalah kelanjutan dengan pendekatan yang lebih terarah dan visioner.
Selain itu, nomenklatur program-program pendidikan tinggi juga akan dirombak agar sejalan dengan semangat baru yang diusung. "Semua akan ditransformasi, termasuk nama-nama programnya," tambahnya.
Program ini menandai perubahan signifikan dalam kebijakan pendidikan tinggi Indonesia yang sebelumnya menjalankan Kampus Merdeka sejak era Menteri Nadiem Makarim.